Foto – Foto Ulama » KH. Mbah Mangli

KH. Mbah Mangli

45 Responses to KH. Mbah Mangli

  1. Khidmah berkata:

    Beruntunglah ak pernah bertemu dan menimba ilmu dari seorang Mbah Mangli

  2. nyoman berkata:

    saya adalah pengagum beliaw karna saya belajar sama murid beliaw tapi yang menjadi bimbang dalam pikiran saya adalah apakah seorang pembimbing rohani selalu meminta bantuan materi kepada seorang muritnya apakah memang mbah mengajarkan demikian terimakasih mas saya yanglagi bingung mencari seorang yang mursid

    • Maman Kusmana berkata:

      Mbah itu mengajarkan kepada keluhuran budi pekerti, hidup jujur, tawakkal, rendah hati, tidak menjadi beban bagi orang lain, kuat bersholawat, puasa sunnah, mahabbah kepada para úlama. Mbah tdk pernah mengajarkan sedikitpun bergantung kepada murid, bahkan sebaliknya mbah yang memberikan sangu kepada murid-murid beliau

  3. irma berkata:

    Subhanallah..sy pernah bertemu almarhum Kyai Hasan asyhari ketika sy usia 14 tahun ,dan sy skrg usia 44 thn.Semoga kita semua dalam ridha allah amiin.salam

  4. makhfud berkata:

    Ada foto mbah mangli yang lain? yang resolusinya besar?
    mohon dikirim ke email saya.

  5. rifai berkata:

    subhanallah………..
    segala puji to god
    kami para santri slalu bharap mendapatkan ilmu yg manfaat.beliow adlh ulama yg ku kagumi dan q cintai.
    smoga alloh mnrima sgala amal ibadahnya.

  6. baba basalama berkata:

    assalamualaikum wr.wb.

    sebelumnya saya mau tanya, ini mbah mangli yang di magelang?
    saya punya pengalaman sedikit waktu kecil:
    kira kira saat itu umur saya masih 8 atau 9, waktu itu hari jum’at bapak mengajak saya pergi ke magelang, kebetulan pas jam sholat jum’at bapak dan rombongan sempat untuk sholat jum’at di masjid dimana mbah mangli menjadi imam nya, bapak menyuruh aku berdiam menunggu di tempat wudlu, saya tidak mengenal siapa mbah mangli sebelumnya’disaat waktu sholat aku melihat kok dibelakang mbah mangli ada 4 orang memakai baju jubah putih tidak pada tempat posisi makmum, ah mungkin itu sudut pandang anak2 saya yang mungkin gak jelas, sampai usai aku menunggu sholat jum’at selesai, bapak masih sambil mengawasi aku terdiam menunggunya di tempat wudlu, seusai sholat aku melihat orang orang sibuk mengulurkan tangan untuk meminta jabat tangan ke sosok kiyai yang keluar dari masjid, sudah pasti kiyai tersebut adalah mbah mangli yang tadi sebagai imam, yang aku lihat orang orang itu harus kecewa, karena mbha mangli memasukkan tangan ke dalam saku jubah dan berjalan lurus tanpa menengok, dan menuju rumah. beberapa langkah setelah keluar dari kerumunan orang orang yang meminta salaman, Mbah Mangli tiba tiba berjalan belok ke arahku, semakin dekat dan dekat, aku masih tidak mengerti, mbah mangli berhenti di depanku dengan senyum mengelus ngelus kepalaku, beberapa usapan tanganya langsung beliau pergi meninggalkan saya dan orang-orang di sekitarnya, bapak dan orang orang heran dengan sikap mbah mangli kepada saya, kenapa beliau mengelus ngelus kepala saya? mungkin ini bentuk perkenalan dan silaturahmi, assalamualaikum wr.wb.

    • Azi Achmad berkata:

      Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh…
      Klo tidak salah, nama lengkap beliau KH. Hasan Asy’ari Mangli (Mbah Mangli) dari Magelang Jawa Tengah.
      Semoga dgn usapan beliau dahulu itu, menandakan beliau sayang kepada abang sebagai anak kecil yg tak berdosa dan ingin agar abang meneruskan perjuangan beliau sebagai Ulama penerima waris Sang Nabi SAW.

    • Tri berkata:

      Assalamualaikum wr.wb.

      Subhanallah, semoga dengan usapan tangan beliau memberikan keberkahan dalam menjalani kehidupan untuk mendapatkan Ridho ALLAH SWT. Saya jamaah dari Majelis Zikir As-Samawaat di Puri Kembangan. Dan Guru Besar kami adalah Syaikh KH. Saadih Al-Batawi adalah salah satu murid dari Alm. Mbah Mangli (Magelang). Jika bapak ingin menyambung silaturahmi, silahkan datang ke Majelis kami yang beralamat di : Jl. Puri Kembangan No. 15 Rt. 0011/05 Kedoya Selatan Jakarta Barat. Semoga ini adalah awal dari keberkahan untuk menuju akhirat.

      Imam Abul Qosim Al Junaid Al Bagdad (semoga Allah meridhoinya) berkata : ‘Barang siapa mengingingkan agamanya sehat dan raga serta jiwanya tentram, lebih baik ia memisahkan diri dari orang banyak. Sesungguhnya zaman yang penuh ketakutan, dan orang yang bijak adalah yang memilih kesendiriannya.’

      Imam Al-Qusyairy An-Naisabury (semoga Allah merahmatinya) berkata : ‘Apabila Tuhan hendak memindahkan hamba-Nya dari kehinaan kekafiran menuju kemuliaan ketaatan, Dia menjadikannya intim dengan kesendirian, kaya dalam kesederhanaan dan mampu melihat kekurangan dirinya. Barangsiapa telah dianugerahi semua ini berarti telah mendapatkan yang terbaik dari dunia dan akhirat.

      Wasalam,
      Tri

    • maulid berkata:

      Y sowan sltrhm aja ke desa Mangli atas Grabag, Mbah kan dimakamkan di sana! yang penting do’anya wat belio jangan terputus bang! Aamiin….

    • Maman Kusmana berkata:

      Yth. Bapak Baba Basalama. Masya Allah sungguh sebuah anugrah yang besar, dan kurnia dari Allah SWT. Semoga belaian tangan mbah akan menjadi doa kebaikan dan keselamatan di dunia dan aherat bagi Bapak Baba Basalama. amiiin

  7. burhan indriawan berkata:

    ass.wr.wb saya pernah mendengar cerita langsung dari guru ngaji saya kyai said begawan malang. mbah mangli pernah bilang : kalau yg dikatakan gusdur itu salah biar gusdur wafat duluan, tapi kalau yg dikatakan gusdur itu benar.biar aku wafat duluan. wallahu alam ternyata mbah mangli wafat lebih dulu dari gus dur. pernah juga saya dengar cerita. cincin akik yg dipakai gus dur adalah warisan dari kyai mangli dan kyai hamid. wallahu alam. mohon pembaca memberikan cross cek ttng apa yg aku dengar..wassalam

    • abdullah berkata:

      Yth. Bapak Burhan Indriawan, sebaiknya kita berhati-hati atas apa yang dikatakan oleh guru anda. Apakah betul guru anda menyampaikan yang seperti itu dan mendengarnya langsung dari Mbah mangli…? ataukah guru anda mendengarnya dari orang lain…? ataukah mungkin anda yang mendengar ucapan guru anda tapi anda keliru menangkapnya sehingga isinya terbolak balik…? Semoga Allah SWT semakin meninggikan derajat Mbah disisiNYA dan membebaskan Mbah dari persangkaan-persangakaan keliru dari orang-orang yang masih hidup

      • honjengora berkata:

        Pak Burhan, maaf pak, sungguh pandangan2 gus dur tentang urusan dunia aherat sangat berbeda dengan pandangan Mbah Mangli. Perbedaannya seperrti langit dan bumi. Bagi siapa saja yang sering ikut pengajian Mbah dan mendengar langsung pandangan Mbah tentang kehidupan beragama, pasti akan memahami maksud saya. Bahkan Mbah kerap kali menyebut tokoh organisasi yang tidak pantas untuk menjadi suri tauladan dalam beragama. Maksud Mbah menyampaikan hal tersebut tentunya agar umat Islam tidak keliru menjatuhkan mahabbah dalam beragama.

        Wasalam, Abdul Halim

  8. Masruchan berkata:

    Ass.wr.wb.
    Alhamdulillah, sempat beberapa bulan saya menimba ilmu dari Mbah Mangli, tiap ahad pagi. Sya masih SMP waktu itu. Pernah suatu ketika saya tidak berangkat, karena dimasjid ada kegiatan untuk pemuda, yaitu pencak silat. Bapak dan ibu saya berangkat pengajian. Sepulang pengajian, bapak bilang, kalau dipengajian mbah Mangli pesan, “ora sah pencak-pencak-an,karate-karatenan, sing penting sholat, Gusti Allah mesti lindungi. Nek gusti Allah wis lindungi, ora bakal enek sing iso gawe ciloko” (tidak usah pencak atao karate, yang penting sholat, Allah pasti melindungi, kalau Allah sudah melindungi, tidak mungkin ada yang bisa buat celaka) kurang lebihnya demikian.

    Mbah Mangli, mengetahui tamu-tamunya. berasal dari mana dan dari kalangan apa. kalau pengajian tidak pernah menggunakan pengeras suara. Tiap pengajian jamaahnya penuh dan berjejal-jejal. Bahkan untuk shalat berjamaah, rukuk dan sujud harus berada diatas punggung orang lain. Karena banyaknya yang ingin menimba ilmu. Meski di daerah terpencil, namun yang datang tidak cuman yang dijawa, juga luar jawa, Sumatera dan Kalimantan. Bahkan pernah yang datang dari Brunei dan Malaysia. Itu setahu saya. Ada banyak hal yang tidak saya tau. Namun yang pasti, ada kedamaian tiap selesai mengikuti pengajian Mbah Mangli

    Masih terbayang dengan wajah mbah Mangli, memakai peci bulat warna merah, sorban hijau. atau saat duduk diatas mobil silvernya, sambil melambaikan tangan ke jamaah sambil tersenyum (saat itu Mbah Mangli akan bepergian)
    Wass.Wr.Wb.

  9. hidayat jati berkata:

    ass.wr wb. saya pernah mengikuti kuliah duha beliau.beliau ulama yang tidak menginginkan jabatan dipemerintahan,lurus,tegas,berani amar ma´ruf dan nahi munkar.tidak seperti kiyai atau ustad jaman sekarang.

  10. anwar berkata:

    Ass.wr.wb. maaf sy pernah mimpi seseorang berucap “mbah mangli” ke saya, sy adalah seorang yg bodoh untuk agama dan sy belum pernah mendengar tentang Kh. hasan mangli, sampai sy membaca tentang beliau,,,sy minta tolong kalau ada yg memiliki riwayat hidup KH. Hasan Mangli dapat menginformasikan sy ke email sy argendane@gmail.com…sy minta tolong,,,krn setelah melihat foto beliau ada sesuatu yg tdk bs sy ungkapkan…dan mungkin bs email sy alamat tmpt tingal beliau….terima kasih atas bantuannya kepada yg hina dan bodoh ini… wassalamualaikum

  11. hery berkata:

    ass.wr.wb…..banyak cerita tentang beliau ketika sy mengikuti pengajain yg diberikan oleh mursid sy…dlm hati ingin sekali bertemu dengan beliau walau dlm mimpi jg tidk apa2….
    smoga itu mnjadi knyataan …amin

  12. muhammad berkata:

    Allah yarham,ya waliyallah.

  13. Anggit berkata:

    assalamu’alaikum. . . .
    ada yg saya ingin ceritakan.

    skitar setahun yg lalu selum saya tidur saya berdoa semoga saya bermimpi bertemu MBAH MANGLI dan di berikan ilmu yg bermanfaat,

    Kemudian saya terlelap sambil berdzikir,
    Di malam itu saya mimpi dengan seseorang memakai belangkon dan baju batik,
    Kemudian beliau memanggil saya ‘ anggit ayo ikut’
    Terus sy jawab ‘ ikut kemana pak?’
    Beliau: sudah ikut saja nggak usah takut.
    (dalam bhs jawa)

    Kemudian saya diajaknya dengan menaiki dokar/andong dan dibawa ke kuburan.
    Disitu saya liat pocong,kunti dll.
    Beliau bilang ‘jangan takut’.

    Sy terbangun namun mimpi trsebut berlanjut terus di tempat yg sama.

    Beberapa hari kemudian sy lagi malas2nya tuk kerja.
    Dalam stengah sadar saya melihat n mendengar beliau berkata ‘tangi, kerja. Jalani wae apa anane’.

    Mohon pendapan kalian tentang pengalaman ku.

    Wassalam. . .

  14. ikmal berkata:

    kalo pembimbing rohani menjurus ke materi,saya tegaskan itu bukan ajaran mbah yai mangli.

  15. maman kusmana berkata:

    Pengalaman tak terlupakan di rumah Mbah Mangli

    Kisah ini sudah diringkas seperlunya. Pada tahun 1980-an, ketika usia saya masih 20-n, selesai menghadiri pengajian Mbah pada hari Ahad, setelah sholat dzuhur semua jamaah membuat pagar manusia dikiri kanan memeberikan kesempatan kepada Mbah untuk menuju rumah beliau (jarak dari rumah ke masjid lebih kurang 50 m. Para santri mengumumkan di masjid berkali-kali: “ketika Mbah menuju rumah jangan ada yg cium tangan Mbah”. Tapi tetap saja semua orang berusaha menyalami beliau, tapi beliau jalan terus sambil meletakan tangan beliau sambil bersedakep (meletakan kedua tangan diatas pusar ketika sholat)dan menghindar untuk dicium tangan. Tapi Mbah kadang2 mengulurkan juga tangannya kepada siapa saja yg Mbah kehendaki.
    Beberapa kyai telah diterima Mbah untuk masuk ke dalam rumah beliau. Kemudian saya memberanikan diri minta ijin kepada santri2 yang menjaga pintu rumah beliau untuk bertamu. Mereka bertanya, saya berasal dari mana dan ada kepentingan apa. Mereka tidak mengijinkan saya untuk masuk.Apalagi saya berpakaian biasa saja tidak seperti pakaian ulama. Saya menjawab, saya dari Cempaka Putih Jakarta, ketika itulah tiba-tiba terdengar oleh saya suara dari dalam : “kalau yang itu boleh masuk”. Sungguh terperanjat mendengar suara itu. Saya dipersilahkan oleh santri untuk masuk, ternyata sebelum masuk ruang tamu harus melewati dapur dulu. Ketika itulah saya melihat Mbah memegang centong sedang aduk-aduk nasi yang dimasak di atas langseng. Dengan segenap perasaan saya mencium tangan Mbah, sangat lembut, dan saya dipeluk oleh beliau.
    Singkat cerita……Mbah memberi saya beberapa dus Jenang Mubarok dan surban motif kotak-kotam hitam putih. Setelah itu Mbah memanggil salah seorang jama’ah dan meminta saya untuk mengikutinya. Ternyata saya diajak naik mobil Peogeot 505 warna hitam dan menurut orang itu Mbah meminta untuk membawa saya ke rumah Mbah yang di Kudus, saya terperenjat………………..kisah ini cukup sampai disini dulu

    • robograficom berkata:

      kang maman kusmana, lanjutin ceritanya saya ingin tau cerita selanjutnya, sebelumnya sya ucapkan trimakasih banyak…

    • adlan berkata:

      Pak Maman. Kalo masalah diizinkan masuk ke rumah beliau itu saya kira karena karomah guru kita yang dari Cempaka Putih itu. Salam untuk beliau…

    • haryono berkata:

      ass.w.w.

      Semoga mbah Maman sehat walafiat,
      Saya sekarang usia 40 tahun. Waktu saya belajar di jogja tahun 1990-1995 saya sering ikut pengajiannya mbah Hasan di desa Mejing, magelang.

      amalan yang masih saya ingat adalah :

      Allohumma sholli ‘ala MUHAMMAD, ya Robbi sholli ‘alaihi wasaallim….

      Mbah sering bersholata seperti ini….dan sampai sekarang saya ikuti …intonasi pengucapanya juga saya masih hafal…

      Begini mbah Maman,
      Kalo ada amalan yang pernah diajarkan oleh mbah Hasan kepada mbah Maman….saya mohon diajari beberapa amalan untuk saya lakoni….ini sebagai obat rindu saya sama mbah Hasan….(smoga dimulyakan Allah swt dan diberi tempat yang setinggi-tingginya, amin)

      Demikian, salam kenal dan mohon dibalas seikhlasnya permohonan saya ini,

      Wass.wr.wb.

      Haryono
      0811178270

  16. rokhim berkata:

    assalamu alekum,,

    salam silaturahmi poro sederek sedanten…
    saya blm pernah tau bnyak ttg almagfurlah simbah mangli, tp cm dengar sekali,, dari abah saya,katanya sebelum beliau wafat,, beliu bersilaturahmi dan berpamitan ke abah saya,,, wass…

  17. oki berkata:

    saya dulu emang pernah dengar cerita tentang mbah mangli tapi belum pernah ketemu sama beliau.

    • maulid berkata:

      InsyaAlloh akan mungkin kalau nantinya bertemu dalam mimpi atau indera ke 6 anda. Karena jasadnya mbah mangli sudah “sinare” or wafat sudah seeeeeekian taun.
      Jd kangen sowan sltrhm ke Mangli nech. 🙂

  18. maman kusmana berkata:

    Pengalaman tak terlupakan di rumah Mbah Mangli (bagian ke 2)

    Pada tulisan bagian pertama tangal 1 Ferbuari 2011 saya telah menuliskan pengalaman bertemu Mbah sampai pada kisah bahwa saya diminta oleh Mbah untuk mengikuti salah seorang jama’ah beliau (seorang kyai)dan saya dibawa dengan kendaraan Poegeot 505 warna hitam, dan ternyata pak kyai itu menyatakan bahwa sesuai petunjuk Mbah agar saya dibawa ke Kudus untuk diinapkan di rumah Mbah yang di Kudus.

    Ketika itu saya terkejut luar biasa, karena saya dari Jakarta datang ke Yogyakarta beserta isteri yang sedang hamil 9 bulan mengandung anak pertama,yang menginap di Hotel Madukoro Jalan Taman Siswa Yogyakarta. Saya pamit kepada isteri bahwa saya akan ke Magelang sebentar untuk hadir pengajian Mbah dan setelah itu langsung segera pulang. Tentu terjadi sebuah pergolakan batin yang luar biasa, antara patuh dan thoat kepada ulama yang sangat saya hormati dan kepada janji dan tanggung jawab saya selaku suami yang meninggalkan isteri hamil 9 bulan. Terbayangkan bagaimana seandainya isteri saya melahirkan, anak pertama pula, siapa yang akan menolong.

    Tapi semua rasa galau dan cemas menjadi sirna, ketika saya menydari bahwa saya sedang berada dalam pengawasan seorang ulama kekasih Allah SWT, dan Allah SWT Maha Mengetahui dan Menyayangi kepada hamba-hambaNYA yang berserah diri. Singkat cerita saya sampai dirumah Mbah di Kudus sekitar pukul 19.30 dan Mbah sudah ada disana. Ini saya ketahui dari mobil yang biasa dipakai beliau Hardtop hitam bernomor (kalau tidak salah) B 99. Ketika saya mengucapkan salam dan Mbah menjawab, maka kalimat pertama yang beliau ucapkan kepada saya (kalimat ini yang membuat saya menangis): ” Jadi nak maman meninggalkan isteri di yogya sendirian..? Insya Allah selamat. Masya Allah, Subhanallah saya merinding, merinding dan menangis. Bahkan ketika membuat tulisan ini,pada usia ke 52 tahun, hari ini Kamis, 17 Maret 2011 pukul 14.25 saya mencucurkan air mata. Ketika itu terjadi perpaduan antara rasa hormat sampai ke ubun-ubun dan rasa sedih dan bahagia yang tidak terkira. Saya semakin percaya Kepada Allah SWT Yang Maha mengetahui.Kepergian saya meninggalkan isteri adalah atas sepengetahuan Allah SWT, dan Mbah menerjemahkan kebesaran Allah SWT dihadapan saya. Saya semakin haqqul yakin bahwa Allah itu Esa dan agama Islam adalah Agama Allah SWT. Kemudian Mbah membuka botol aqua…………….Insya Allah dilanjutkan pada Bagian ke 3) amin.

    • amran berkata:

      assalamualaikum, saya sangat senang membaca pengalaman bapak maman kusmana , tolong ceritakan episode ke 3 nya ya pak. saya pernah mengikuti pengajian mbah mangli thn 2006-2008 dimagelang dan dirumahnya hari ahad pagi.

      • Azie Fauzie berkata:

        Assalamu’alaikum Wr WB,
        Kang Maman … mohon dilanjut bagian yang ke 3 nya…

        Wassalam,

    • Azie Fauzie berkata:

      Lanjut lagi dong Kan episode 3 sampai akhirnya….saya suka sekali dengan pengalaman ruhani/spiritual ini.
      mudah-mudahan ada yang kita ambil hikmahnya…Aamiin

  19. umar saddat berkata:

    saya tinggal di klender, tepatnya di Kp. tanah 80. Saya pernah dengar cerita bahwa Mbah Mangli pernah ke Klender mengunjungi Abuya KH. A. Zayadi Muhajir ( almarhum ) pendiri Ponpes Azziyadah. Kata cerita jamaah Abuya ketika beliau datang dan masuk kerumah Abuya tidak terlihat cuma terasa
    desiran angin saja. Mobilnya cuma di isi beberapa liter cukup sampai jakarta. Beliau itu kalo makan saling menyuapi ( abuya dan mbah ). Dan katanya lagi kalo jamaah Abuya sowan ke Mbah, makanannya sedikit tapi cukup untuk semua (jamaah Abuya sekalian ziarah ke makam para wali yg sembilan). Saya sendiri belum pernah melihat langsung Mbah Mangli. cuma ada foto Beliau bersama Abuya dan beberapa Syaikh yg dijual di pedagang2 lingkungan makam sunan gunung jati, itu pun Mbah dalam posisi menundukan kepala.

  20. zulkifli berkata:

    Subhanalloh….

  21. ila ruhi al-mukarram Mbah Kyai Mangli radhiyallahu anhu.. al-Fatihah..

  22. Diaz Syahidan berkata:

    assalamuaikum…..

  23. Ais Fuqonk berkata:

    subhanallah, alhamdulillah meski saya belum pernah bertemu dan memang belum lahir ketika beliau masih sugeng, namun mengenal dari kepribadian putra putri beliau pun saya merasa sangat bersyukur dan mengerti beliau adalah ulama’ yang sangat mulia di sisi Allah dan makhluk-Nya…
    semoga berkah..amiin

  24. Maman Kusmana berkata:

    Pengalaman tak terlupakan di rumah Mbah Mangli (bagian ke-3)

    Pada tulisan bagian ke-2 tangal 17 Maret 2011 saya telah menuliskan pengalaman bertemu Mbah sampai pada kisah…….Kemudian Mbah membuka botol aqua………berukuran 500 ml dan beliau meminum setengahnya kemudian beliau menyerahkan kepada saya untuik menghabiskannya. Setelah itu beliau mengajak saya menuju sebuah meja besar berbentuk bulat terbuat dari jati tua dan terlihat sangat kuno. Ada sebuah pemandangan aneh yang tidak lazim yang terdapat di atas meja, saya melihat penuh diatas meja dengan ratusan sabun dari berbagai merek di dunia. Hal ini terlihat dari tulisan dan bahasa pada kemasan sabun. Ada yang berbahasa inggeris, Rusia, Perancis, India, Latin dan berbagai huruf seperti huruf cina atau huruf kanji, termasuk juga terdapat berbagai merek sabun dalam negeri.
    Kemudian beliau bilang “nak maman mandi dulu yah dengan memakai sabun ini…….” tapi telunjuk beliau tidak mengarah ke sabun tapi menunjuk ke langit, ada sekitar 45 detik sampai satu menit telunjuk beliau kearah langit sambil memejamkan mata, setelah itu beliau sangat cepat menurunkan tangannya dan menunjuk kearah sabun yang bertuliskan huruf kanji, sangat indah kemasannya, demikian pula paduan warna serta ada tulisan keemasan dan aromanya sangat harum. Mandilah dengan sabun tersebut, dan selesai mandi agar duduk diruang tengah, sambil beliau menunjuk kepada sederet kursi yang ada diruang itu.
    Kemudian saya menuju kamar mandi, namun alangkah kagumnya ternyata saya melihat ada belasan kamar mandi di rumah Mbah yang di Kudus.
    Selesai mandi saya menuju ruang tengah sebagaimana Mbah maksudkan kemudian saya duduk. Tidak lama kemudian Mbah mendekati saya dan beliau bilang…”nak maman tunggu sebentar, makan dulu yah ……..” saya tertunduk tidak berani menjawab. Saya membayangkan beliau akan meminta khodimah beliau untuk menyediakan saya sepiring nasi, karena saya dapat melihat dengan jelas dari ruang tamu ke arah dapur , terlihat ada beberapa kompor dan rak piring di dapur. Namun yang saya lihat adalah sebuah pemandangan yang membuat bulu kuduk saya merinding, saya menangis dan terpaku tidak mampu berkata apa-apa….Saya melihat beliau sedang menghidupkan kompor di dapur, terus mengiris iris cabe merah dan bawang merah serta memotong motong semacam daging dan memasukannya ke kuali untuk dibuatkan nasi goreng……Masya Allah…beliau melakukan itu sendiri dan membawanya kepada saya..”silahkan makan dan mbah tinggal dulu yah…” sungguh saya merasa berdosa telah membuat mbah yang sangat saya hormati memperlakukan saya demikian, saya tidak sanggup memandang wajah beliau, dan saya menikmati nasi goreng tersebut dengan sejuta perasaan sampai butiran nasi yang terakhir.
    Setelah selesai makan tidak lama kemudian mbah menghampiri saya dan berkata….”nak maman setelah ini tidur, nanti akan diantar oleh santri mbah…” terus mbah memanggil salah seorang santri yang sejak dari tadi duduk khusuk dan hidmat di ruang depan ada kurang lebih 10 sampai 15 santri menunggu penugasan dari mbah. Menurut cerita ada ustadz dari Cilacap sudah berhidmat seperti itu selama 15 tahun. Kemudian mbah berkata kepada santri tersebut yang usianya ternyata tidak muda lagi, sekitar 45 atau 50 tahun….” tolong antar tamu mbah ke kamar disana…..” sambil menunjuk kearah kamar. Kemudian mbah berkata kepada saya….”nak maman ini sangu dari embah untuk ongkos ke Jakarta, dan ini pertemuan yang terakhir untuk malam ini dan besok subuh langsung pulang saja tidak usah pamit lagi, pamitnya sekarang saja ……..”

    Ini adalah kisah yang sangat berbekas dihati saya. Mbah itu sangat lembut tutur bahasanya, sangat lembut kedua pergelangan beliau tetapi dan sangat santun menerima tamu-tamu beliau, namun sangat tegas dalam megakakkan hukum Allah SWT dan sangat besar kecintaan beliau kepada Rasulullah SAW, kepada keluarga Rasulullah SAW, kepada para shabatnya, kepada para tabiín, tabiítabiín, kepada para habaib, kepada para salafus shaleh serta amat cinta menghidupkan Sunnahnya Rasulullah SAW.

    Ketika tulisan ini selesai dibuat pada hari ini tanggal 20 Februari 2014, usia saya sudah 54 tahun…saya masih menangis dan rindu beliau bila ingat kepada sepotong kisah tersebut di atas. Dan dengan sepenuh kesadaran saya merasa bahwa penerimaan beliau kepada saya semata-mata karena doá dan karomah guru yang telah mendoakan saya. Selanjutnya saya tidak putus silaturohmi dengan menziarahi pusara beliau di Dusun Mangli setidaknya dalam 3 tahun sekali.
    Para pembaca yang budiman saya berdoa semoga kita semua tetap kukuh dalam akidah Ahluss sunnah wal jamaah sampai ahir hayat dengan menaruh hormat kepada para ‘ulama pewarisnya Rasulullah SAW. Amin. T A M A T

Tinggalkan Balasan ke Maman Kusmana Batalkan balasan